Jumlah Pendatang Baru di Jakarta Diprediksi Turun
JUMLAH pendatang baru yang masuk ke DKI Jakarta pasca-Lebaran tahun ini diprediksi menurun dari 60 ribu pada 2010 menjadi 50 ribu. Walau begitu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tetap akan melakukan Operasi Yustisi Kependudukan pada dua minggu setelah Lebaran untuk menekan arus urbanisasi. Mudah-mudahan tahun ini bisa menurun. Kalau tahun kemarin Operasi Yustisi Kependudukan menjaring 60 ribu pendatang baru, tahun ini mungkin bisa 50 ribu. Berdasarkan catatan kami dari tahun ke tahun, jumlah pendatang baru menurun, jelas Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Purba Hutapea kepada PelitaOnline, Kamis (1/9). Penurunan jumlah pendatang baru itu, menurut Purba, dikarenakan meningkatnya kesadaran bahwa tidaklah mudah hidup di kota besar tanpa memiliki pekerjaan dan keahlian jelas. Mereka sadar. Ngapain ke Jakarta kalau di Jakarta malah tambah susah? Hal ini yang selalu kami sosialisaikan, dengan bekerja sama antara pemerintah daerah dan provinsi, tegas Purba. Selain itu, penurunan angka pendatang baru akibat desentralisasi. Meski banyak yang mengkritisi lemahnya desentralisasi, hal ini dia yakini sebagai salah satu indikator keberhasilan menekan arus urbanisasi ke Jakarta. Derasnya arus dana yang mengalir ke daerah melalui transfer Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), tentu merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah. Akan banyak pembangunan di daerah, ini tentu menyerap pertumbuhan ekonomi daerah, jelas dia. Penutupan kawasan industri baru di Jakarta dengan mengalihkan ke daerah juga turut mendorong terbukanya lapangan kerja baru. [ Pelita Online]
Opini : Bagus sekali ada penurunan pendatang baru di jakarta karena kalo meningkat semakin lama semakin padat , lagipula apa anda yakin kalo pergi kerja jakarta bakal sukses ? belom tentu apalagi dengan modal izasah smp / sebagainya lah , asal anda punya bakat atau skill (kemampuan) pasti anda sukses dijakarta. Bangun daerah anda supaya pertumbuhan ekonominya tinggi banyak pula bantuan dana dari pemerintah di derah. jadi , ke jakarta bukan cara yang tepat untuk mengadu nasib karena di jakarta sangat lah padat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar