Jumat, 08 November 2013

Menteri Sosial Persilakan Daerah Razia Pengemis

Surakarta - Saat Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, marak pengemis dan gelandangan di beberapa kota di Indonesia, terutama kota besar. Pemerintah daerah setempat kemudian mengambil kebijakan untuk merazia pengemis dan gelandangan.

Apa kata pemerintah pusat? Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufrie mendukung langkah pemerintah daerah yang merazia pengemis dan gelandangan saat Ramadan. “Terutama bagi daerah yang memiliki perda tentang itu (razia pengemis),” katanya kepada wartawan sebelum mengikuti temu wicara dengan para penyandang cacat di Surakarta, Rabu, 10 Agustus 2011 sore.

Walaupun daerah boleh merazia pengemis dan gelandangan, namun dia menegaskan tidak boleh merazia anak-anak jalanan. Dia juga meminta daerah tidak hanya sekadar bisa merazia, tapi melakukan pemberdayaan pengemis. “Saat ini ada lebih dari 200 ribu gelandangan dan pengemis di Indonesia. Perlu kerja sama dari semua pihak untuk memberdayakannya,” lanjutnya.

Menurutnya, menjadi pengemis dan gelandangan mungkin adalah pilihan terakhir bagi mereka sehingga perlu ada pemberdayaan sosial agar tidak lagi menjadi pengemis dan gelandangan. “Daerah tingkatkan anggaran untuk pemberdayaan sosial, perusahaan sisihkan dana melalui program CSR (corporate social responsibillity) dan sebagainya,” begitu Salim berharap.

Menteri Salim berpendapat Ramadan menjadi salah satu titik awal bagi semua pihak agar lebih menaruh empati dan kepekaan terhadap keberadaan pengemis, gelandangan, dan anak jalanan. “Diharapkan saat Ramadan tumbuh rasa kesetiakawanan sosial kepada sesama,” pungkasnya. [ Tempo.co]

Opini : bagus seharusnya gak hanya dibulan Ramadhan saja pengemis di razia tapi di hari - hari biasa pun harus di razia karena yang saya lihat gelandangan / pengemis masih banyak yang masih muda jadi harus diberi pembinaan agar tidak menjadi gelandangan / pengemis

Minggu, 03 November 2013

Masalah Sosial Jadi Tantangan Berat Proyek Normalisasi Ciliwung

Jakarta - Pemerintah menargetkan normalisasi Sungai Ciliwung akan selesai pada tahun akhir 2014. Permasalahan utama proyek ini adalah mengatasi masalah sosial yaitu memindahkan warga yang tinggal di bantaran sungai.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio di acara temu wartawan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
"Kendalanya orang ngeri menghadapi masalah sosial," kata Pitoyo.
Pitoyo menjelaskan, tidak mudah untuk meyakinkan dan memindahkan warga yang berjumlah sekitar 310.000 jiwa yang terlanjur bermukim sudah lama di bantaran sungai Ciliwung. Diperlukan adanya pendekatan yang sangat mendalam.
"Ada manusia 310.000 jiwa, 71.000 KK ya kita hadapi, bisa kok," jelasnya.
Lebih lanjut Pitoyo menyebut, sejatinya satuan kerja ataupun orang-orang di lapangan yang mengerjakan proyek adalah orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat. "Saya usul nanti Kepala Balai adalah seorang Sosiolog, di bawahnya baru insyinyur," katanya.
Pitoyo pun menyebut ini juga bisa berlaku untuk sebuah proyek jalan tol yang selalu terkendala dengan proses pembebasan lahan.

Opini : jadi seharusnya pemerintah jakarta harus menertibkan bangunan - bangun di pinggir sungai ciliwung agar bisa menormalisasikan keadaan sungai yang kondisinya semakin parah .

Jumat, 25 Oktober 2013

Serobot Jalur Transjakarta


Sepeda motor paling sering serobot jalur Transjakarta



Sindonews.com - Kendaraan roda dua atau sepeda motor ternyata menjadi penyumbang terbesar dalam pelanggaran penyerobotan jalur Transjakarta mulai dari tahun 2012 hingga pada tahun 2013 ini.


Kasubdit Bin Gakum Lantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mengungkapkan, pada tahun 2012 saja, tercatat ada 41.773 pelanggaran penyerobotan jalur Transjakarta yang dilakukan oleh sepeda motor.

"Sedangkan untuk tahun 2013 ini, tercatat sampai pada 23 September 2013 sudah terjadi 29.746 pelanggaran penyerobotan jalur Transjakarta yang dilakukan oleh sepeda motor," kata Hindarsono, Jumat (25/10/2013).

Jumlah itu menurut Hindarsono, berbeda jauh dengan pelanggaran yang dilakukan kendaraan lain. Dalam catatan 2013 ini, kendaraan mobil pribadi tercatat sebanyak 4.942 pelanggaran, angkutan umum sebanyak 3.895 pelanggaran dan juga 899 pelanggaran yang dilakukan angkutan barang.

"Sedangkan untuk tahun 2012, pelanggaran mobil pribadi berjumlah 3.506, pelanggaran oleh angkutan umum sebanyak 4.150 dan juga angkutan barang sebanyak 958 pelanggaran," paparnya [Sindonews]

Opini : saya pikir tidak perlu lah masuk kejalur busway sangat berbahaya sekali dan banyak sekali yang melanggar bukan kah sudah ada dorban ang meninggal dunia akibat menyerobot jalur busway jadi jangan lah ngambil jalan busway bahaya !!! dan sagera tilang pak polisi karena itu melanggar lalu lintas.

Minggu, 20 Oktober 2013

Perantau Menurun di Jakarta


Jumlah Pendatang Baru di Jakarta Diprediksi Turun


JUMLAH pendatang baru yang masuk ke DKI Jakarta pasca-Lebaran tahun ini diprediksi menurun dari 60 ribu pada 2010 menjadi 50 ribu. Walau begitu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tetap akan melakukan Operasi Yustisi Kependudukan pada dua minggu setelah Lebaran untuk menekan arus urbanisasi. Mudah-mudahan tahun ini bisa menurun. Kalau tahun kemarin Operasi Yustisi Kependudukan menjaring 60 ribu pendatang baru, tahun ini mungkin bisa 50 ribu. Berdasarkan catatan kami dari tahun ke tahun, jumlah pendatang baru menurun, jelas Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Purba Hutapea kepada PelitaOnline, Kamis (1/9). Penurunan jumlah pendatang baru itu, menurut Purba, dikarenakan meningkatnya kesadaran bahwa tidaklah mudah hidup di kota besar tanpa memiliki pekerjaan dan keahlian jelas. Mereka sadar. Ngapain ke Jakarta kalau di Jakarta malah tambah susah? Hal ini yang selalu kami sosialisaikan, dengan bekerja sama antara pemerintah daerah dan provinsi, tegas Purba. Selain itu, penurunan angka pendatang baru akibat desentralisasi. Meski banyak yang mengkritisi lemahnya desentralisasi, hal ini dia yakini sebagai salah satu indikator keberhasilan menekan arus urbanisasi ke Jakarta. Derasnya arus dana yang mengalir ke daerah melalui transfer Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), tentu merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah. Akan banyak pembangunan di daerah, ini tentu menyerap pertumbuhan ekonomi daerah, jelas dia. Penutupan kawasan industri baru di Jakarta dengan mengalihkan ke daerah juga turut mendorong terbukanya lapangan kerja baru. [ Pelita Online]


Opini : Bagus sekali ada penurunan pendatang baru di jakarta karena kalo meningkat semakin lama semakin padat , lagipula apa anda yakin kalo pergi kerja jakarta bakal sukses ? belom tentu apalagi dengan modal izasah smp / sebagainya lah , asal anda punya bakat atau skill (kemampuan) pasti anda sukses dijakarta. Bangun daerah anda supaya pertumbuhan ekonominya tinggi banyak pula bantuan dana dari pemerintah di derah. jadi , ke jakarta bukan cara yang tepat untuk mengadu nasib karena di jakarta sangat lah padat

Minggu, 13 Oktober 2013

Parkir Sembarangan


Kendaraan Parkir di Badan Jalan Akan Digembok



Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menyebutkan selama masa pengendalian, mobil yang parkir di badan jalan di sepanjang Jalan Hayam Wuruk dan Gajah Mada belum akan ditilang. "Untuk masa pengendalian, kami hanya akan menggembok dan menderek kendaraan yang melanggar," ujarnya saat dihubungi, Senin, 20 Juni 2010.

Menurut Udar, masa pengendalian akan diberlakukan selama satu bulan penuh. Pada 20 Juli mendatang baru akan diberlakukan sistem tilang. Selain itu, lanjut Udar, kendaraan yang masih parkir di trotoar akan diberlakukan sama dengan yang parkir di badan jalan. "Selama dia parkir di lahan miliknya sendiri di depan toko, tidak masalah, tapi kalau ada ban kendaraan yang menyentuh trotoar akan kami tindak," ujarnya.

Menurut Udar, trotoar juga akan dibersihkan dan ditertibkan. Konsepnya nanti trotoar di sepanjang Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk akan diperbaiki sehingga menjadi pedestrian yang nyaman untuk pejalan kaki.

Dia menyebutkan dengan pemberlakuan parkir off street, arus lalu lintas di dua ruas jalan itu menjadi lancar. Bahkan ada penambahan satu jalur jalan lagi yang selama ini tertutup oleh deretan kendaraan yang parkir. "Jalur yang selama ini tersembunyi itu bisa dilewati hingga 1.800 kendaraan per jam. Ini sebuah kemajuan," katanya [ Tempo.CO]


Opini : Sangat setuju, karena sudah sangat meresahkan sekali parkir diarea trotoar bikin macet dan membuat pengguna trotoar menjadi tidak nyaman dengan banyaknya kendaraan yang parkir ditrotoar , semoga kepolisian indonesia lebih menindaki dan menertibkan parkir disepanjang trotoar.

Senin, 07 Oktober 2013

Razia Motor

Tak Punya SIM, 48 Pelajar SMA di Depok Kena Razia




DEPOK - Unit Dikyasa Satlantas Polresta Depok merazia pelajar di bawah umur yang membawa kendaraan bermotor. Razia digelar menyusul kecelakaan yang terjadi pada musisi putra Ahmad Dani, Abdul Qodir Jaelani, yang menewaskan 7 orang. 
 
Razia yang dipimpin Kanit Dikyasa Satlantas Polresta Depok, AKP Riona Herika dilakukan di sekolah-sekolah khususnya tingkat SMA dan SMK yang para siswanya banyak menggunakan kendaraan bermotor. Salah satunya razia yang dilakukan di SMK Setia Negara, Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Depok. Saat akan memasuki sekolah di pagi hari, para siswa yang mengendarai sepeda motor harus melewati pemeriksaan petugas Polantas. Siswa yang tidak memiliki SIM, STNK, atau tidak mengenakan helm, akan dicatat dalam daftar siswa tidak disiplin.
 
"Para siswa yang melanggar kami tegur dan berikan arahan agar tidak menggunakan kendaraan bermotor tanpa dilengkapi SIM. Itu semua untuk keselamatan dan keamanan para pelajar," ujar Riona di lokasi, Senin (16/09/2013).
 
Dalam razia pelajar tersebut pihaknya berhasil menjaring 48 siswa yang menggunakan kendaraan roda dua namun tidak memiliki SIM. "Kebanyakan para pelajar tidak memiliki SIM, karena memang masih belum cukup umur," ungkapnya.
 
Riona menyarankan kepada para pelajar untuk tidak membawa kendaraan bermotor ke sekolah, dan  diarahkan menggunakan jemputan sekolah atau kendaraan umum. "Kalau para pelajar beralasan macet, solusinya berangkat sekolah haruRiona.s lebih awal. Kita sarankan juga pihak sekolah untuk bisa menyediakan kendaraan antar jemput sekolah," tandas [OkeZone]


Opini : Saya sangat setuju dengan penindakan tegas para bapak polisi kareza pelajar tidak seharusnya membawa kendaraan tanpa dilengkapi oleh SIM dan banyak pula pelajar yang ugal-ugalan dijalan , saya harap pak polisi bisa lebih sigap lagi dalam merazia para pengguna motor yang ugal-ugalan dan tidak melengkapi surat-surat seperti SIM dan STNK.

Sabtu, 28 September 2013

TUGAS ILMU DASAR SOSIAL


Polres Jakpus amankan ratusan preman & ribuan miras



Untuk menekan angka kriminalitas di Ibu Kota Kepolisian terus melakukan razia terhadap preman. Termasuk Polres Metro Jakarta Pusat yang berhasil mengamankan 281 preman. Tidak hanya itu, Polres Jakarta Pusat juga mengamankan ribuan botol minuman keras berbagai merek.

Menurut Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol AR Yoyol, penangkapan ratusan preman ini merupakan bukti nyata kepolisian, dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Ibu Kota. Tidak hanya itu, minuman keras yang menjadi pemicu aksi premanisme juga ikut diamankan anggotanya.

“Dari 281 orang yang terjaring, ada sekitar 232 orang preman yang akan dibina. Sedangkan 49 orang lainnya, akan ditahan karena melakukan perbuatan pidana dan terbukti memiliki dua alat bukti dari perbuatannya,” kata Kapolres, Rabu (16/4/2013).

Perwira tinggi melati tiga ini mengaku, ratusan preman yang terjaring, merupakan murni preman yang biasa beroperasi di wilayah hukum Polres Jakarta Pusat. Bukan, lanjutnya, tukang parkir liar dan pengamen jalanan.

“Anggota di lapangan juga berhasil mengamankan 10 truk berisi 8.000 botol minuman keras ilegal berbagai merek,” ungkapnya.

Selain menyita minuman keras, lanjutnya, penyidik juga mengamankan alat bukti lainnya, di antaranya 3 unit mobil, 13 unit sepeda motor, 10 buah ponsel, 1 laptop, 2 kaca spion, 1 helm, 5 kunci letter T, 1 kaleng biskuit, 1 tas hitam, 8 lem, 2 parang, 2 samurai, 1 pistol replika, 1 obeng, dan uang tunai Rp3.760.000.

"Daerah yang kami razia seluruh wilayah Jakarta Pusat, tapi yang paling banyak premanisme kami amankan di wilayah Tanahabang, Kemayoran, dan Joharbaru. Sementara miras paling banyak di Kemayoran," tegasnya [SindoNews]


Opini : Bagus sekali bagi saya para polisi merazia para preman karena sangat meresahkan warga sekitar dan minuman keras harus dimusnahkan karena sangat tidak bermanfaat , untuk diri saya sangat mendukung aksi ini jangan hanya dijakpus saja disejumlah daerah se-jabodetabek  pun harus merzia para preman dan miras.  .