Rabu, 26 November 2014

Penghargaan dan Hukuman dalam Organisasi Perusahaan

1. Pengertian dan Fungsi dari Penghargaan (Reward) dan Hukuman (Punishment)

Penghargaan adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan. Dalam organisasi ada istilah insentif, yang merupakan suatu penghargaan dalam bentuk material atau non material yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi perusahaan kepada karyawan agar mereka bekerja dengan menjadikan modal motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi.
Fungsi Penghargaan
Ada tiga fungsi penting dari penghargaan yang berperan besar bagi pembentukan tingkah laku yang diharapkan:
  • Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi
  • Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih
  • Bersifat Universal
  1. Definisi Hukuman (Punishment)
Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang yang bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan.
3. Penghargaan (Reward) dan Hukuman (Punishment) dalam Organisasi  
Dalam berorganisai misalnya, pemberlakuan metode Reward And Punishment merupakan hal yang penting untuk membentuk pribadi dari warga organisasi tersebut. Jika Punishment menghasilkan efek jera, maka Reward akan menghasilkan efek sebaliknya yaitu ketauladanan, untuk membuat Reward dan Punishment dapat berjalan denga baik diperlukan nya konsistensi yang dapat menjamin bahwa reward yang diberikan haruslah bersifat konkrit (bermanfaat), dan Punishment yang diberikan bersifat keras dan tidak pandang bulu.
Secara teori, penerapan reward dan punishment secara konsekuen dapat membawa pengaruh positif, antara lain:
  • Mekanisme dan sistem kerja di Suatu Organisai menjadi lebih baik, karena adanya tolak ukur kinerja yang jelas.
  • Kinerja individu dalam suatu Organisasi semakin meningkat, karena adanya sistem pengawasan yang obyektif dan tepat sasaran.
  • Adaya kepastian indikator kinerja yang menjadi ukuran kuantitatif maupun kualitatif tingkat pencapaian kinerja para individu Organisai. Pada dasarnya keduanya sama-sama dibutuhkan dalam memotivasi seseorang, termasuk dalam memotivasi para pegawai dalam meningkatkan kinerjanya. Keduanya merupakan reaksi dari seorang pimpinan terhadap kinerja dan produktivitas yang telah ditunjukkan oleh bawahannya; hukuman untuk perbuatan jahat dan ganjaran untuk perbuatan baik. Melihat dari fungsinya itu, seolah keduanya berlawanan, tetapi pada hakekatnya sama-sama bertujuan agar seseorang menjadi lebih baik, termasuk dalam memotivasi para pegawai dalam bekerja.
4. Pentingnya Penghargaan Dan Hukuman Dalam Organisasi 
Dengan adanya penghargaan dalam sebuah organisasi bisa membantu para anggotanya untuk lebih semangat dan bermotivasi untuk menjadi lebih baik dalam membentuk sebuah organisasi karena adanya persaingan.
5. Implikasi hukuman dan penghargaan pada perusahaan yaitu Dalam lingkungan perusahaan
aturan yang berlaku pada setiap elemen yang berada dalam suatu perusahaan atau organisasi memiliki tanggung jawab yang sama atas tugasnya masing-masing. Seperti halnya pegawai dan manajer, pegawai bertanggung jawab atas tugasnya sebagai oprasional dalam suatu perusahaan. Dan manajer bertanggung jawab sebagai pengendali operasional, dengan tingkat propesional tertentu yang telah memiliki tugasnya masing-masing, tanpa harus mencampuri tugas dari pegawai sebagai operasional.Dengan hal itu berdirinya suatu perusahaan tidak lepas dari pemikiran para pendiri perusahaan yang telah mengetahui kekurangan dan kelebihan perusahaannya, pemimpin perusahaan harus bisa memanage pegawainya dengan aturan yang diberlakukan.
SUMBER REFERENSI :

Senin, 27 Oktober 2014

Konflik Orginisasi

1.    Pengertian Konflik
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau
antogonistik antara dua atau lebih pihak.

2.    Jenis-Jenis Konflik
Kreitner dan Kinicki (2001) membedakan empat tipe konflik, yaitu :
a.      Personality conflict yaitu konflik antar personal yang didorong oleh ketidak senangan atau ketidak cocokan pribadi.
b.     Value conflict adalah konflik karena perbedaan pandangan atas tata nilai tertentu.15
c.      Intergroup conflict merupakan pertentangan antar kelompok kerja, team dan departemen.
d.     Cross-Cultural conflict merupakan pertentangan yang terjadi antar budaya yang berbeda.

3.    Sumber Konflik

Sumber konflik sebagai berikut :

a.     Konflik dalam diri individu

Yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya.

b.     Konflik antar individu dalam organisasi

diakitbatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian.

c.      Konflik antar individu dan kelompok

berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka.

d.     Konflik antar kelompok dalam organisasi

karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.

e.     Konflik antar organisasi

akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara.

4.    Strategi Penyelesain konflik

a.     Strategi Kalah-Kalah (Lose-Lose Strategy)

Beorientasi pada dua individu atau kelompok yang sama-sama kalah. Biasanya individu atau kelompok yang bertikai mengambil jalan tengah (berkompromi) atau membayar sekelompok orang yang terlibat dalam konflik atau menggunakan jasa orang atau kelompok ketiga sebagai penengah.

b.     Strategi Menang-Kalah (Win-Lose Strategy)

Dalam strategi saya menang anda kalah (win lose strategy), menekankan adanya salah satu pihak yang sedang konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan.

c.      Strategi Menang-Menang (Win-Win Strategy)

Penyelesaian yang dipandang manusiawi, karena menggunakan segala pengetahuan, sikap dan keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan interaksi yang dapat membuat pihak-pihak yang terlibat saling merasa aman dari ancaman, merasa dihargai, menciptakan suasana kondusif dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi masing-masing dalam upaya penyelesaian konflik. Jadi strategi ini menolong memecahkan masalah pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan hanya sekedar memojokkan orang.

Refrensi:
http://digilib.uinsby.ac.id/10002/5/bab2.pdf
http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/KONFLIK-DAN-STRESS.pdf

Selasa, 24 Juni 2014

Manusia Dan Tanggung Jawab

A.    Pengertian Tanggung Jawab
Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan Indonesia , setiap manusia akan dibebani dengan tanggung jawab. Jika tidak mau bertanggung tanggung jawab maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab tersebut.
Tanggung jawab dapat dilihat dari dua sisi, dari sisi si pembuat iya harus menyadari tanggung jawab terserbut , dari sisi pihak lain jika pembuat tidakn bertanggug jawab pihak lain akan memulihkan baik secara individual ataupun kemasyarakatan.

Disini saya seorang mahasiswa yang dituntut unuk belajar dan mempunyai tanggung jawab yang sangat besar , oleh karena itu saya tidak akan menyia-nyiakan kesempataan ini untuk mencapai kesuksesan. Banyak orang berfikir kuliah itu menghabis-habiskan uang tetapi disini saya diberi kesempatan oleh orang tua saya dan tidak akan saya sia-sia kan, disini tanggung  jawab saya sangat lah besar oleh karena itu saya harus bertanggung jawab penuh dalam soal kuliah dari IP dan kelulusan suatu saat nanti.

B.      Macam – Macam Tanggung Jawab
Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:
a)      Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.

Contohnya saya sebagai mahasiswa bertanggung jawab atas hasil IP saya yang saya peroleh oleh karena itu saya harus giat belajar agar mendapat ip yang memuaskan diri saya.

b)      Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, istri, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

Contohnya saya akan menuruti perintah orang tua karena itu tanggung jawab saya sebagai anak , dan menjaga nama baik, berprilaku sopan terhadap masyarkat.

c)       Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

Contohnya saya berprilaku sopan dan baik terhadap masyarakat kita tak mungkin hidup dengan sendiri oleh karena itu , berprilaku baik dengan semua masyarakat.

d)      Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.

Contohnya saya generasi muda harus memilih calon presiden yang baik dan benar karena itu tanggung jawab kita sebagai bangsa yang bersifat demokratis yang sebagamana harus menjaga tanah air kita dan membangun tanaha air kita supaya negara ini sejahatera.

e)      Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juga dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.

Contohnya saya menjalakan sholat 5 waktu , berpuasa , berakhlak baik agar menjadi makhluk tuhan yang bahagia dunia dan akhirat.


C.     Pengabdian dan Pengorbanan
1.     Pengabdian
Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
 Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.

Contohnya pengabdian kepada tuhan dengan tidak melanggar larangannya dan selalu menaati perintahnya karena dial ah yang menciptakan kita.

2.     Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
 Pengorbanan merupakan juga bagian dari pengabdian. Segala sesuatu yang bersifat pengabdian, pasti terdapat tindakan pengorbanan, sekecil apapun itu. Berbuat pengorbanan itu bermacam-macam, dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa pengorbanan berbentuk jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.

Contohnya seorang janda yang ditinggalkan suaminya berkerja keras untuk menafkahi anaknya dengan susah payah penuh pengorbananya.

Kesimpulan :

Tanggung jawab adalah seorang yang harus memikul beban yang dipenuhi oleh pihak lain yang berbuat atau perbuatan dari pihak lain sebagai pengabdian / pengorbanan.

Referensi:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab9-manusia_dan_tanggung_jawab.pdf

Rabu, 18 Juni 2014

Manusia dan Pandangan Hidup

A.   Pengertian Pandangan Hidup
          Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati, Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan,, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya, akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya.
2.Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan  hidup  hasil  renungan  yaitu  pandangan  hidup  yang  relatif kebenarannya.


Pada dasarnya pandangan hidup itu ada mempunyai 4 unsur yaitu : cita-cita, kebijakan, usaha, keyakinan / kepercayaan .

Pandangan hidup saya adalah menjalani hidup dengan rasa syukur dan menikmati nikmat yang allah swt beikan kepada saya walaupun yang diberikan allah swt tidak semuanya menyenagkan tapi saya menhadipinya dengan senyuman.

B.     Cita – Cita
          Cita-cita adalah keinginan / tujuan hidup yang ada dalam pikiran kita. semakin kita. apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi pilot, ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu baru dalam taraf angan-angan.
Faktor Kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang  menguntungkan dan yang menghambat.
Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita- cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita.
Contohnya saya ingin menjadi seorang pemain bola yang terkenal diseluruh dunia.  namun semua itu sekarang menjadi angan-angan  karena saya kurang menekuni bidang sepak bola. dan sekarang saya ingin menjadi programmer yang terbaik . walaupun itu susah tapi saya  tidak ingin mengulangi kesalahan yang pernah terjadi saat saya ingin menjadi pemain sepak bola.

C.     Kebijakan
          Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma- norma agama, dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
          Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertinkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
          Baik buruk, kebajikan dan ketidak bajikan menimbulkan daya kreatifitas bagi seniman.  Banyak  hasil  seni  lahir  dari  imajinasi  kebajikan  dan  ketidak bajikan.
D.  Usaha / Perjuangan
          Usaha/perjuangan  adalah  kerja  keras  untuk  mewujudkan  cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha / perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha / perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus kerja keras.
           Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri.karena itu tidak boleh bermalas-malas, bersatai-santai dalam hidup ini.
E.   Keyakinan / Kepercayaan
                Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran.
       F.    Langkah – Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
                Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walaupun bagaimanapun bentuknya. Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik, adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
a)     Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.

b)    Mengerti
Mengerti  disini  dmaksudkan  mengerti  terhadap  pandangan  itu  sendiri.  Bila dalam brnegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam pandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bernegara.

c)     Mengahayati
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya    yaitu dengan memperluas dan memperdalam          pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tau dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri.       

d)    Meyakini
Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya. Dalam menyakini ini penting juga adanya iman yang teguh. Sebab iman yang teguh ini tak akan terpengaruh oleh pengaruh dari dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti.

e)     Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan menyakini sesuatuyang telah dibenarkan dan diterima oleh dirinya, lebih-lebih oleh  orang  lain.  Dengan  mengabdi  maka  kita  akan  merasakan  manfaatnya Sedangkan perwujudan manfaat. Mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaatitu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu dialam akherat.

f)      Mengamankan

merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu

Referensi :
Buku Gunadarma BAB 8 Manusia dan Pandangan Hidup

Jumat, 13 Juni 2014

Bab 7 

Manusia dan Keadilan

A. Pengertian Keadilan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. 
Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama,sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti ketidakadilan.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah 
pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama .

B. Memburu Keadilan Setelah 70 Tahun Eksekusi Mati


Bila novel The Confession karya John Grisham semata kisah fiksi, maka kisah nyata dengan alur cerita yang mendekati benar-benar terjadi di Amerika Serikat. Keduanya bertutur tentang remaja berkulit hitam yang dihukum mati atas tuduhan pembunuhan gadis berkulit putih. 

Kedua cerita punya alur yang mirip. Bedanya, eksekusi di novel Grisham ternyata dilakukan pada orang yang salah, sementara pada kisah nyata ini belum dapat dipastikan soal bersalah atau tidaknya bocah kulit hitam itu. Sebuah sidang lanjutan akan digelar, Rabu (22/1/2014). Pembeda lain, kasus nyata tersebut terjadi 70 tahun lalu.

Seorang bocah berumur 14 tahun, George Stinney, pada 1944 dituduh membunuh dua bocah perempuan berkulit putih yang masing-masing berusia 7 dan 11 tahun. Seperti di novel Grisham, tuduhan untuk Stinney pun keluar setelah upaya pengungkapan kasus tak kunjung mendapatkan hasil.

Masalahnya, apakah sidang untuk memberikan keadilan Stinney bisa dibuka lagi? Kalaupun belum masuk tenggat waktu perkara kedaluwarsa, tantangan terbesar yang menghadang adalah hampir semua saksi kasus sudah meninggal. Sebagian besar bukti, termasuk transkrip persidangan, sudah hilang pula.

Stinney dinyatakan bersalah membunuh Mary Emma Thames (7) dan Betty Binnicker (11), lebih dari satu bulan setelah jasad kedua bocah itu ditemukan tewas dengan luka pukulan di kepala dan teronggok di selokan berisi air. Sidang untuk Stinney berlangsung tak sampai seharian, di kota industri kecil, Alcolu, yang komunitasnya terbelah berdasarkan ras.

Para pengacara berkeyakinan keputusan bersalah Stinney bias rasial dan kurang bukti berdasarkan hukum Jim Crow yang melembagakan segregasi di kawasan selatan Amerika Serikat pada waktu itu.

Dalam sejarah hukum Amerika satu abad terakhir, Stinney adalah orang termuda yang menjalani hukuman mati. Bahkan pada 1944, protes untuk hukuman itu juga sudah terjadi. 

Surat kabar setempat menggambarkan tali di kursi eksekusi tidak pas dengan postur Stinney yang hanya berbobot sekitar 43 kilogram. Satu elektroda yang akan mengalirkan listrik bervoltase mematikan untuk eksekusi itu bahkan terlalu besar untuk kaki Stinney.

Namun, sekali lagi, semua bukti termasuk pengakuan Stinney sudah lenyap. Pengacara yang disewa keluarga Stinney menggali bukti baru, antara lain berupa pernyataan di bawah sumpah dari kerabat yang memastikan keberadaan Stinney pada hari bocah-bocah perempuan itu terbunuh, pernyataan ahli patologi, dan data otopsi.


C. Macam – Macam Keadilan

a. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. 
b. Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
c. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

D. Kejujuran 

Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan 
hati nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. 
Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan-perbuatan yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya.

Pada akhirnya, sidang ulang untuk Stinney yang berlangsung 70 tahun setelah eksekusi kontroversial tersebut akan sangat tergantung pada ingatan. Adik Stinney yang pada 1944 masih berusia 7 tahun, pada 2009 membuat kesaksian. Di dalamnya dia menggambarkan bagaimana tubuh Stinney hangus setelah eksekusi dan dikebumikan dalam kuburan tak bertanda.

Amie Ruffner, adik Stinney, menuturkan pula dalam kesaksian 5 tahun lalu itu bagaimana dia bersembunyi di kandang ayam ketika kakaknya dijemput di rumahnya oleh beberapa orang kulit putih berseragam. Namun, pada pemeriksaan silang, Ruffner harus berjuang keras untuk mengingat isi kesaksian itu, meski bersumpah sudah pernah memberikan kesaksian.

"Jika Anda tidak dapat mengingat apa yang Anda tulis pada 2009, mengapa kami harus percaya bahwa Anda berkeyakinan sesuatu terjadi pada 1944?" tanya jaksa Ernest "Chip" Finney III, Selasa (21/1/2014).

Circuit Hakim Carmen Mullen mengatakan, tugasnya dalam kasus ini bukan memutuskan Stinney bersalah atau tidak dalam perkara pembunuhan 70 tahun lalu. Dia mengatakan, sidang hanya akan memastikan apakah Stinney mendapatkan keadilan atau tidak di pengadilan pada 1944.

"Apa yang bisa saya lakukan? Apa saya bisa memperbaiki (putusan saat itu)?" tanya Mullen pada awal sidang pemeriksaan. "Kalaupun kita coba lagi (membuka perkara pembunuhan itu), apa hasilnya? Sekali lagi, tak satu pun dari kita punya kekuatan untuk membawa anak 14 tahun itu kembali."

Bila Mullen mendukung Stinney, hampir pasti pintu akan terbuka untuk ratusan banding dari kasus lain. Meski demikian, Mullen mengakui bahwa kasus Stinney memang tidak biasa. "Tidak ada seorang pun di sini bisa membenarkan seorang anak 14 tahun yang dikenakan (tuduhan), diadili, divonis, dan dieksekusi hanya dalam 80 hari," kata dia.

E. Kecurangan 

Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha. 
 Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin 
menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup menderita.  

Pada 1944, Stinney bisa diduga adalah satu-satunya manusia berkulit hitam yang berada di dalam ruang sidang. Namun, pada sidang pemeriksaan yang digelar Selasa (21/1/2014), ruang sidang kasus ini dipenuhi pendukung Afro-Amerika yang mendebat jaksa yang adalah putra dari Ketua Mahkamah Agung berkulit hitam pertama di Carolina Selatan.

Finney berpendapat tidak boleh ada sidang baru karena semua bukti hilang. Namun, dia menyatakan terkejut dan kecewa bahwa pengadilan pada 1944 mengambil nyawa Stinney. "Tetapi, itu cara keadilan bekerja pada waktu itu. Kita seharusnya tahu ada yang lebih baik, tetapi tidak saat itu."

Pada era 1940-an, Carolina Selatan mengeksekusi mati 59 orang. Dari jumlah itu, 50 di antaranya berkulit hitam, merujuk data dari Pusat Informasi Hukuman Mati. Saat itu, populasi warga berkulit hitam di Carolina Selatan mencapai 43 persen. Saat ini populasi kulit hitam di negara bagian itu tinggal 28 persen.

Catatan koran dari zaman itu mendapatkan sidang Stinney menggunakan kesaksian dari pengakuan Stinney dan laporan otopsi. Beberapa orang di Alcolu mengatakan, ada pakaian berdarah ditemukan di rumah Stinney, tetapi orang-orang itu tak pernah muncul di persidangan.

Cerita koran tentang sidang Stinney menawarkan sedikit petunjuk apakah bukti diperkenalkan di luar pengakuan remaja dan laporan otopsi. Beberapa orang di sekitar Alcolu mengatakan, pakaian berdarah diambil dari rumah Stinney, tetapi tidak pernah diperkenalkan di pengadilan karena pengakuannya. 

Tidak ada catatan yang menyebutkan pakaian itu benar-benar ada atau tidak. Saudara-saudara Stinney mengaku tak pernah melihat celana maupun kemeja berdarah dikenakan Stinney.

Belakangan, keterangan berbeda muncul pula dari kerabat para bocah-bocah perempuan yang tewas. Menurut mereka, Stinney dikenal sebagai berandalan yang mengancam akan membunuh siapa pun yang terlalu dekat dengan tempat dia menggembalakan sapi milik keluarga. 

Terry Evans, sepupu Thames yang lahir setahun setelah saudaranya itu meninggal, mengaku malu bahwa persidangan ini tak digelar lebih awal. Dia bercerita bahwa pada 1944 pamannya hadir dalam eksekusi Stinney. Menurut Evans, pamannya yakin Stinney bersalah, tetapi pada saat bersamaan merasa tak enak pada keluarga Stinney.

"Semua orang yang masih anak-anak pada saat itu, yang mereka tahu sesudahnya (kasus Stinney) adalah ketakutan," ujar Evans. "Semua yang orang-orang katakan (sekarang) adalah desas-desus."

Kesimpulan

Kesimpulan dari saya semua orang harus dapat keadilan yang sepadan dari kasusnya jadi maupun berapa lama kasusu itu berjalan hukum harus adil dengan tidak memihak manapun maupun dia kaya atau miskin.

http://internasional.kompas.com/read/2014/01/22/0955465/Memburu.Keadilan.Setelah.70.Tahun.Eksekusi.Mati.
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-keadilan