1. Pengertian Konflik
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau
antogonistik antara dua atau lebih pihak.
2. Jenis-Jenis
Konflik
Kreitner dan Kinicki (2001) membedakan empat tipe konflik, yaitu :
a. Personality conflict yaitu konflik antar
personal yang didorong oleh ketidak senangan atau ketidak cocokan pribadi.
b. Value conflict
adalah konflik karena perbedaan pandangan atas tata nilai tertentu.15
c. Intergroup
conflict merupakan pertentangan antar kelompok kerja, team dan departemen.
d. Cross-Cultural
conflict merupakan pertentangan yang terjadi antar budaya yang berbeda.
3. Sumber
Konflik
Sumber konflik sebagai berikut :
a. Konflik
dalam diri individu
Yang
terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang
dia harapkan untuk melaksanakannya.
b.
Konflik antar individu dalam organisasi
diakitbatkan
oleh perbedaan-perbedaan kepribadian.
c.
Konflik antar individu dan kelompok
berhubungan
dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh
kelompok kerja mereka.
d.
Konflik antar kelompok dalam organisasi
karena
terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.
e.
Konflik antar organisasi
akibat
bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara.
4. Strategi Penyelesain
konflik
a. Strategi
Kalah-Kalah (Lose-Lose Strategy)
Beorientasi pada dua
individu atau kelompok yang sama-sama kalah. Biasanya individu atau kelompok
yang bertikai mengambil jalan tengah (berkompromi) atau membayar sekelompok
orang yang terlibat dalam konflik atau menggunakan jasa orang atau kelompok
ketiga sebagai penengah.
b. Strategi
Menang-Kalah (Win-Lose Strategy)
Dalam strategi saya
menang anda kalah (win lose strategy), menekankan adanya salah satu pihak yang
sedang konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan.
c. Strategi
Menang-Menang (Win-Win Strategy)
Penyelesaian yang dipandang
manusiawi, karena menggunakan segala pengetahuan, sikap dan keterampilan
menciptakan relasi komunikasi dan interaksi yang dapat membuat pihak-pihak yang
terlibat saling merasa aman dari ancaman, merasa dihargai, menciptakan suasana
kondusif dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi masing-masing dalam
upaya penyelesaian konflik. Jadi strategi ini menolong memecahkan masalah
pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan hanya sekedar memojokkan orang.
Refrensi:
http://digilib.uinsby.ac.id/10002/5/bab2.pdf
http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/KONFLIK-DAN-STRESS.pdf
Refrensi:
http://digilib.uinsby.ac.id/10002/5/bab2.pdf
http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/KONFLIK-DAN-STRESS.pdf